Sekarang ini banyak ya merk sandal bermunculan. Ada yang brand luar negri memanfaatkan fomo hingga viral. Muncul juga desain sandal unik dan lucu untuk menarik peminat. Bahan sandal juga mulai bermacam-macam seperti karet ringan dan gabus.
Tapi aku tetap setia dengan brand lokal Carvil. Brand ini sudah sejak lama ada di Indonesia, sekitar tahun 90-an. Dan masih tetap eksis sampai sekarang, meskipun banyak brand bermunculan.
Desain sandal Carvil tidak banyak berkembang, lebih condong ketinggalan jaman, tapi nyaman. Mungkin itu yang dikejar sama mereka. Desain sandal itu sudah melalui riset yang panjang. Jadul nggak masalah, yang penting nyaman. Dan memang senyaman itu kok.
Awetnya sandal Carvil tidak diragukan lagi. Rata-rata awetnya bisa sampai 5 tahun, bahkan jika dipakai setiap hari, tetap nyaman. Bahan yang mereka gunakan benar-benar berkualitas. Apalagi sol nya, duh kuat banget itu.
Kapan sandal carvil tidak bisa dipakai lagi? ada cerita nih. Pas di masjid, setelah selesai sholat, aku ingat dirumah juga punya sandal indomaret yang warna biru tua itu. Nah, awalnya aku pakai sandal Carvil, pas keluar masjid tiba-tiba ambil sandal indomaret, teringat di rumah punya itu. Salah ambil sandal jamaah lainnya, akhirnya sandal Carvil ku hilang deh.
Nah itu alasan sandal Carvil tidak bisa dipakai lagi. Awetnya nggak perlu diragukan lagi. Akhirnya beli lagi sandal Carvil.
Jika dipikir-pikir beli sandal Carvil itu meskipun harganya sedikit lebih mahal dibandingkan sandal viral, tapi jatuhnya lebih awet. Sandal viral paling bertahan 1-2 tahun, setelah itu rusak. Kalau Carvil beda, bisa bertahan diatas 5 tahun. Jatuhnya hemat kan?
Tulisan ini bukan endorse atau apa, hanya bercerita pengalaman pribadi saja. Tapi bolehlah kalau carvil mau kirimin aku sandal lagi hehe